Kamis 29 Oct 2015 09:04 WIB

Usai ke AS, Menteri ESDM Pastikan Persoalan Freeport Selesai Sementara

Red: Indah Wulandari
Demonstran mengikuti aksi unjuk rasa di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). Aksi tersebut menolak rencana perpanjangan kontrak karya (KK) PT Freeport Indonesia
Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Demonstran mengikuti aksi unjuk rasa di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). Aksi tersebut menolak rencana perpanjangan kontrak karya (KK) PT Freeport Indonesia

EKBIS.CO, ABU DHABI -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menegaskan persoalan PT Freeport Indonesia sudah selesai sementara waktu sejak pihaknya mengirimkan surat terkait penataan regulasi soal minerba di Indonesia.

"Dengan surat yang kami keluarkan, selesai," kata Sudirman saat dalam penerbangan dari Amsterdam ke Abu Dhabi usai kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS), Kamis (29/10).

Ia mengatakan Freeport membutuhkan jaminan dan kepastian investasinya di Indonesia dari pemerintah.

Sudirman juga menegaskan sempat bertemu petinggi Freeport di AS saat acara US Chamber of Commerce di Washington DC.

"Saya ketemu Richard kemarin pokoknya sampai ditata ulang (peraturan) minerba, tidak akan ada pembicaraan," katanya.

Ia menambahkan penataan regulasi akan diselesaikan karena aspek-aspek pengaturan mineral di Indonesia harus dibereskan seluruhnya.

Sudirman mengaku sulit untuk menentukan kapan rampungnya inisiatif memulai telah begitu kuat baik dari pemerintah maupun DPR sehingga diharapkan dalam setahun ke depan mulai tampak ada hasilnya.

"Dengan surat itu ketegangan Freeport dengan pemerintah tidak akan ada lagi, tinggal memberi tahu kepada masyarakat Indonesia tentang apa yang terjadi," katanya.

Ia juga mengimbau pihak-pihak yang tidak memahami persoalan Freeport untuk berhenti memperkeruh keadaan melainkan mencoba memahami keadaan yang sebenarnya.

Dalam satu hingga dua pekan ke depan, Menteri Sudirman akan ke Timika untuk meresmikan tambang bawah tanah hasil kerja sama PT Freeport bersama 10 BUMN.

"Freeport melibatkan 10 BUMN misalnya dengan Krakatau Steel untuk suplai besi, lalu ada BUMN suplai batu bara, timah, BBM dan lain-lain, termasuk Pindad untuk suplai alat berat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement