EKBIS.CO, BADUNG -- Pemerintah secara resmi menyerahkan pengelolaan Blok Kampar di Riau kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar dari pengelola sementara PT Medco E&P Indonesia.
Keputusan alih kelola itu ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama bagi hasil wilayah kerja Kampar dalam acara Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 yang digelar di Kuta, Bali, Senin (2/11) malam. Acara tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja serta Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, kontrak kerja sama itu berisi komitmen pasti tiga tahun pertama, yaitu studi geologi, geofisika, reservoir, dan produksi. Kemudian, komitmen lainnya adalah lima pengeboran sumur sisipan (infill drilling) dan satu pengeboran sumur eksplorasi dengan total nilai 13,5 juta dolar AS dan bonus tanda tangan sebesar lima juta dolar AS.
Wilayah Kerja Kampar terletak di Provinsi Riau dengan luas sebesar 469,22 km persegi. Total cadangan dari 12 lapangan (Original Oil in Place/OOIP) sebesar 200,386 MMSTB dengan produksi saat ini sebesar 1.380 BOPD (rata-rata produksi Januari-Oktober 2015).
Wilayah tersebut sebelumnya dioperasikan oleh PT Stanvac Indonesia sejak 1993 yang kemudian diambilalih oleh PT Medco E&P Indonesia pada tahun 1995 hingga berakhir kontraknya pada tahun 2013. Selama 2013--2015, pemerintah memberikan penugasan kepada PT Medco E&P untuk mengoperasikan sementara wilayah tersebut hingga akhirnya diambilalih PHE Kampar.