EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada perdagangan Senin (9/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada rentang support 4.534-4.550 dan resisten 4.589-4.615. Pekan ini, laju IHSG mampu bertahan di atas area target support 4.525-4.550 dan sempat berada di target resisten 4.588-4.615 meski akhirnya berakhir di bawah target level tersebut.
"Tampaknya laju IHSG tidak jauh berbeda dengan sebelumnya di mana meski melemah namun, belum juga menyentuh utang gap terdekat di level 4.546-4.560," jelas Analis Saham dari NH Korindos Securities Indonesia, Reza Priyambada, Ahad (8/11).
Menurutnya, secara tren sejauh ini mulai terbentuk tren pelemahan jangka pendek. Namun, itu masih ditahan dengan adanya aksi beli dari sebagian pelaku pasar.
Menurutnya, dengan asumsi masih adanya potensi pelemahan, kemungkinan IHSG akan kembali menguji penutupan utang gap 4.546-4.560. "Jikapun nantinya laju IHSG dapat menutup utang tersebut, masih ada utang gap di level 4.346-4.381 dan 4.470-4.496," kata Reza.
Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), di akhir pekan, IHSG ditutup turun 0,23 persen ke level 4.566,552 dibandingkan penutupan di hari sebelumnya. Meski begitu, secara mingguan, pergerakan IHSG di periode 2-6 November 2015 mengalami penguatan 2,5 persen dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.455,180 poin.
Sementara, rata-rata nilai transaksi harian di BEI terkoreksi 50,72 persen menjadi Rp 4,75 triliun dari Rp 9,65 triliun pada sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 21,91 persen dan rata-rata frekuensi harian berkurang 9,09 persen.
"Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar saham dalam lima hari terakhir dengan nilai Rp 168 miliar, dan secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat net sell Rp 18,01 triliun," ujar Sekretaris BEI, Irmawati Amran.