Senin 09 Nov 2015 10:11 WIB

Bank BJB Dapat Suntikan Modal Rp 400 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Bank BJB
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank BJB

EKBIS.CO,  BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyertaan modal Rp 400 miliar pada Bank Jabar Banten (BJB) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 yang akan segera disahkan. Penyuntikan modal itu dilakukan, mendukung rencana aksi korporasi.

Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, APBD 2016 difokuskan pada sejumlah kegiatan penting. Di antaranya PON XIX/2016, proyek-proyek strategis BUMD dan kemantapan infrastruktur. Alokasi penambahan modal BUMD sudah disetujui dalam APBD 2016 yang kemungkinan volumenya mencapai Rp 26 triliun. 

“Penyertaan modal sampai Rp 1 triliun, ada dua BUMD yang penambahan modalnya saja sudah mencapai Rp 650 miliar,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Senin (9/11).

Aher mengatakan, modal sebesar Rp 400 miliar akan ditambahkan ke Bank BJB untuk keperluan right issue tahun depan. Bank BJB mendapat tambahan paling besar karena jika modal tidak ditambah senilai itu maka jumlah saham Pemprov Jabar di bank tersebut akan berkurang. 

Menurutnya, penambahan modal ini mengikuti rencana naiknya harga saham per lembar. Penambahan modal sebesar Rp 400 miliar, ungkap Aher, berdasarkan hasil keputusan Pemprov Jabar bersama DPRD Jabar agar porsi kepemilikan saham pemda di Bank BJB masih 38 persen lebih. 

Aher menilai jika right issue lancar dilakukan, maka BUMD tersebut akan memberikan deviden yang terus naik setiap tahunnya. “Nggak ada masalah kan (disuntik modal, red)? Kalau nanti duit (deviden) datang lebih gede ke provinsi tidak jadi masalah,” katanya.

Tahun ini dari sisi kinerja korporasi, kata dia, kemungkinan terkoreksinya target deviden bagi pemegang saham, namun Aher tetap yakin bahwa kinerja BJB saat ini masih moncer. "Posisi untung (2015) masih kuat saya lihat. Tahun kemarin keuntungannya Rp 1,2 triliun, sekarang bahkan bisa Rp 1,4 triliun," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement