EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan anggaran penyediaan benih padi bersubsidi 2016 sebanyak Rp 1 triliun. Dana tersebut akan cukup mengadakan benih di atas lahan seluas 4 juta hektare (ha).
Areal lahan persawahan baku yang ada di Indonesia mencapai 8,1 juta ha dengan tingkat alih fungsi lahan mencapai 100 ribu ha per tahun.
"Uangnya sudah resmi di badan anggaran DPR, bisa dicairkan untuk bantu benih sekitar 4 juta hektare," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring pada Selasa (10/11). Kementan juga telah melakukan tender pada Oktober 2015 untuk mempersiapkan masa tanam 2016. Persiapan sengaja dilakukan jauh-jauh hari agar distribusinya tak terlambat.
Para petugas Kementan di daerah pun diminta bersiap-siap. Utamanya dalam menyediakan lahan sawah baru. Dengan begitu, peningkatan produksi akan kentara sebab implementasi benih dan pupuk tidak dilakukan di lahan eksisting.
Hasil menerangkan, pada 2016 pemerintah juga akan memantapkan seribu Desa Mandiri Benih yang telah rampung dibangun tahun ini. Tujuannya memberdayakan penangkar lokal dalam upaya meningkatkan penyediaan benih nasional kepada petani dalam negeri.
Pelaksanaan penyaluran benih bersubsidi 2015 hingga November 2015 baru mencapai 10 persen. Kendala utama penyaluran yakni BUMN penyalur benih yang masih mengalami defisit keuangan. Dalam perencanaannya, terdapat dua jenis benih yang disubsidi yakni Inbrida sebanyak 98,5 juta kilogram untuk 3,9 juta ha, serta benih Hibrida sebanyak 1,5 juta kilogram untuk 100 ribu ha sawah.