Jumat 04 Dec 2015 12:26 WIB

3 Negara ASEAN Sepakat Bentuk Pasar Karet Regional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Petani menyadap pohon karet di kebunnya yang berada di Blambangan Umpu, Waykanan, Lampung.
Foto: ANTARA/Garifianto
Petani menyadap pohon karet di kebunnya yang berada di Blambangan Umpu, Waykanan, Lampung.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, Pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Thailand dan Malaysia telah sepakat untuk membentuk bursa pasar karet regional. Hal ini menyusul karena harga karet yang tidak kondusif dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami menargetkan inisiatif pembentukan pasar karet ini bisa masuk ke bursa karet pada Juni 2016," ujar Thomas di Jakarta, Jumat (4/12).

Sementara itu, Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, pembentukan pasar karet regional tersebut akan melalui dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada Januari 2016 dengan membuat publikasi harga pasar regional oleh tiga negara yang menginisiasi tersebut.

Setelah publikasi harga tersebut dikumpulkan dan diinformasikan secara rutin, maka untuk tahap kedua yakni membuat platform elektronik. Diharapkan pada Juni 2016 semua informasi perdagangan karet bisa memiliki platform yang sama. Tujuan dibentuknya platform ini yakni untuk menyamakan standar dan kualitas karet di Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

"Ini merupakan cikal bakal untuk membuat future market karet di tiga negara tersebut," kata Bachrul.

Saat ini Indonesia, Thailand, dan Malaysia merupakan negara produsen karet alam yang menguasai 67 persen pangsa produksi global. Dengan turunnya produksi maka pasokan karet alam global akan berkurang. Oleh karena itu, pembentukan bursa pasar karet ini diharapkan dapat memperkuat harga karet.

Bachrul menjelaskan, selama ini pemerintah sudah berupaya agar karet dan produk karet Indonesia mendapatkan bea masuk nol persen dalam setiap perjanjian perdagangan bilateral. Pasalnya, karet adalah salah satu produk komoditas unggulan Indonesia dan merupakan pemasok terbesar di dunia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement