EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Bank Sentral Inggris (BOE) akhirnya bergabung dengan salah satu lembaga standardisasi keuangan Islam, Dewan Pengawas Keuangan Islam (IFSB). BOE jadi perwakilan barat ke dua setelah Luksemburg yang bergabung dengan badan yang bermarkas di Malaysia itu.
BOE bergabung dengan status sebagai associate member dan menambah jumlah anggota IFSB menjadi 189 lembaga, demikian dilansir Reuters baru-baru ini.
Pemerintah Inggris telah memiliki kecenderungan untuk menjadikan London sebagai pusat keuangan Islam di Barat. Juni 2014 lalu, Inggris jadi negara Barat pertama yang menerbitkan sukuk. Kunci langkah ini ada pada keinginan Inggris mengembangkan keuangan Islam domestik dan meningkatkan aset sektor ini agar bisa dijadikan likuiditas penyangga.
Belakangan, sukuk berperingkat AAA- milik Bank Pembangunan Islam (IDB) jadi satu-satunya alat likuiditas penyangga yang cocok dengan kriteria BOE untuk 22 lembaga keuangan Islam di Inggris. BOE bisa memperbesar alat likuiditas ini dengan mengizinkan penggunaan sukuk yang diterbitkan pemerintah dengan imbal hasil rendah atau instrumen serupa dari penerbit non lembaga keuangan.
Keuanan Islam memungkinkan penerapan aturan agama seperti larangan penggunaan bunga dan spekulasi murni. Juga membatasi rentang instrumen keuangan untuk mengelola kebutuhan dana jangka pendek.
IFSB juga mengangkat Bank Sentral Kyrgyzstan serta Komisi Bursa Efek Pakistan sebagai anggota pengawas. Bank Sentral Kazakhstan juga sudah diakui sebagai anggota penuh urutan 23 dalam level pengurus tertinggi, Konsul IFSB.