Selasa 15 Dec 2015 16:22 WIB

Pengamat: Wajar Jumlah Emiten 2015 tak Capai Target

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nidia Zuraya
Bursa Efek Indonesia
Foto: Andika Wahyu/Antara
Bursa Efek Indonesia

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan target emiten tahun ini tak tercapai. Setelah merevisi target menjadi 22, hingga akhir tahun ini, pihak bursa hanya optimistis dapat mencatatkan 20 emiten baru. 

Menanggapi ini, Pengamat Pasar Modal dari IPMI International Business School, Roy Sembel, mengatakan wajar jika pihak bursa tidak mencapai target emiten tahun ini. Menurutnya, dampak iklim ekonomi tahun 2015 memang tidak bersahabat bagi perusahaan dan pasar modal secara keseluruhan.

"Wajar kalau target dipotong dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, memang kondisi tidak memungkinkan," katanya ketika dihubungi Republika, Selasa (15/12).

Ia menyatakan, dengan ini, arahan tahun depan bisa digenjot lagi. Saat ini, beberapa perusahaan harus menunda aksi pencatatan saham perdananya (IPO) karena lebih memilih menunggu dan melihat (wait and see) perkembangan kondisi perekonomian. 

"Tahun depan yakin lah penerimaan market jadi lebih baik. Paling tidak jadi lebih baik karena ada cadangan untuk target emiten dari yang mundur di tahun ini ke tahun depan," papar Roy.

Sebelumnya, Direktur Penilaian BEI, Samsul Hidayat mengakui ada beberapa emiten yang menuda aksi IPO-nya pada tahun ini, di antaranya PT Summarecon Investment Property dan PT Ciputra Residence. Hingga saat ini, sepanjang tahun 2015, baru ada 18 perusahaan yang melantai di bursa. 

"Sampai akhir tahun mungkin 20, karena ada yang mengundurkan diri. Tapi masih ada dua lagi yang pakai buku Juni," ungkap Samsul.

Ia pun menyebut kedua calon emiten yang akan IPO akhir tahun nanti itu dari sektor properti, yaitu PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), yang merupakan anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Calon emiten lainnya berasal dari sektor perbankan, yaitu PT Bank Artos. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement