Kamis 17 Dec 2015 23:40 WIB

Coca Cola Luncurkan Kampanye Selamatkan Orang Utan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang pengasuh bercanda dengan Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) asuhannya di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, Jumat (30/10).
Foto: ANTARA FOTO/Saptono
Seorang pengasuh bercanda dengan Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) asuhannya di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, Jumat (30/10).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) bekerja sama dengan Swiss-Belhotel International (SBI), Quiksilver Indonesia (QS) dan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation mengambil langkah nyata untuk konservasi orangutan melalui kampanye #SAVEDODO. Mereka melakukan kampanye dengan penggalangan dana melalui penjualan t-shirt #SAVEDODO.

Quiksilver merancang secara khusus t-shirt ini yang mulai dijual Desember 2015. Penjualan dilakukan di beberapa outlet SBI dan QS seluruh Indonesia dengan harga Rp 145 ribu hingga Rp 245 ribu.

"Melalui pembelian t-shirt #SAVEDODO semua orang dapat membantu memastikan orang utan mendapatkan perawatan dan rehabilitasi yang memadai, serta kesempatan untuk dapat kembali ke habitatnya dengan selamat," ujar CEO BOS Foundation Jacqui Sunderland-Groves.

Presiden Direktur Swiss-Belhotel Internasional Gavin M Faull mengatakan Dodo merupakan salah satu orang utan yang telah berhasil diselamatkan. Dia menjadi sebuah ikon untuk membantu masyarakat yang ingin berpartisipasi menyelamatkan orangutan di Borneo, Kalimantan.

Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Kalimantan belakangan ini telah membuat banyak orangutan menderita dan mengancam kelangsungan hidup mereka. "Kami memulai kampanye ini untuk mengambil sikap atas masalah lingkungan hidup di Borneo, salah satu properti kami berada," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/12).

Menurut Kepala Komunikasi Coca-Cola Amatil Indonesia mengatakan kampanye orangutan ini penting untuk berkontribusi dalam konservasi hutan. Karena kerusakan hutan berdampak secara langsung pada menurunnya populasi orangutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement