Kamis 17 Dec 2015 23:48 WIB

Kenaikan Harga Daging Dipicu Permintaan yang Meningkat

Red: Taufik Rachman
Daging Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Daging Sapi

EKBIS.CO, MATARAM -- Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Mataram H Mutawalli menyebutkan kenaikan harga daging sapi dan ayam broiler di kota ini dipicu meningkatnya permintaan masyarakat.

"Jadi masyarakat harap maklum, menjelang perayaan tiga hari besar berbagai harga kebutuhan mulai merangkak naik," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Tiga hari besar yang dimaksudkan itu adalah Maulid Nabi Muhammad SAW, Natal dan Tahun Baru 2016 yang waktunya bersamaan.

Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi kenaikan harga daging sapi dan ayam broiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram sudah mulai bergerak naik.

Dimana, dari hasil pantauan di lapangan menyebutkan harga daging sapi saat ini sudah mencapai Rp110.000 hingga Rp115.000 per kilogram dari Rp100.000-Rp105.000 per kilogram.

Begitu juga dengan harga daging ayam broiler dari Rp26.000-Rp28.000 per kilogram kini sudah mencapai Rp40.000 per kilogram.

Padahal, sebutnya, untuk stok kebutuhan daging sapi dan ayam broiler sejauh ini masih normal dan mencukupi.

Untuk sapi, kata dia, pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk relatif normal dengan kisaran 20-25 ekor per hari.

Begitu juga, untuk ayam broiler distribusi masih normal. Hal itu diketahui dari rekomendasi daging ayam masuk rata-rata berkisar antara 25-30 ton per bulan. "Jika sekarang terjadi kenaikan harga itu dipicu karena permintaan meningkat," katanya lagi.

Selain daging sapi dan ayam, Mutawalli juga mengakui adanya kenaikan terhadap harga beras yang mencapai lebih dari Rp10.000 per kilogram untuk jenis medium.

"Padahal stok beras aman dan distribusinya pun lancar. Kalau stok pastinya ada di Bulog," katanya.

Mutawalli menilai, sepanjang kenaikan harga tidak mereshkan dan mengganggu masyarakat silakan saja asalnya pedagang juga menaikan harga dengan wajar.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement