Ahad 20 Dec 2015 06:15 WIB

Kredit Migas BRI 2015 Melonjak 106 Persen

Red: Nur Aini
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

EKBIS.CO, CIREBON -- Pertumbuhan pembiayaan kredit sektor industri minyak dan gas bumi (migas) Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun ini meningkat 106 persen dari 2014 atau sebesar Rp 11,204 triliun.

"Proyek listrik 35.000 MW berdampak bagus pada pertumbuhan kredit migas dari tahun ke tahun," kata Senior Vice President of BRI Oil, Gas, and Energy Desk, Amam Sukriyanto di Cirebon, Jawa Barat, Ahad (20/12).

Dalam rangkaian acara Media Gathering SKK Migas, Amam memaparkan pertumbuhan tersebut terus meningkat semenjak dibentuk divisi khusus penanganan sektor migas pada 2010 untuk mendukung kemandirian energi. Peningkatan pesat terjadi pada 2014 menuju 2015. Pada 2014, pertumbuhan kredit industri migas sebesar Rp 5,429 triliun, dari plafon Rp 7,759 triliun, sedangkan pada 2015 menanjak Rp 11,204 triliun dari plafon Rp 17, 240 triliun atau 65 persen dari pencapaian target.

Pembiayaan tersebut terbagi dalam sektor upstream dan downstream. Pada tingkatan korporasi atau upstream sebesar Rp 16,190 triliun, sedangkan pada ritel menengah atau downstream sebesar Rp 1,050 triliun, sehingga didapat total Rp 17,240 triliun. Pembiayaan korporasi termasuk exploitasi atau produksi dengan bagian driling, lifting oil, dan distribusinya. Di segmen ritel, ada pada oil refinery, transportasi seperti terminal BBM, LPG, oil tank serta pipelin, serta SPBU dan SPBE.

"Ada di antaranya PLTU, PLTG, PLTMH, dan PLTA yang kita biayai, sehingga ini juga membantu mendongkrak portofolio kami di oil, gas, dan energy," katanya.

Pada awal terbentuknya pembiayaan industri migas, BRI mencatatkan pembiayaan kredit sebesar Rp 2,155 triliun dengan plafon Rp 3,627 triliun atau 59 persen pencapaian pada tahun 2011. Selain itu, pelayanan jasa transaksi BRI totalnya mencapai Rp 3,439 triliun. Jasa layanan tersebut adalah dari berbagai perusahaan seperti, Pertamina, PLN, Bulog, Pusri, Semen Indonesia, PGN, MedcoEnergi, Garuda Indonesia, Holcim dan lainnya. Penanganan ini dikhususkan berbasis pada aplikasi, sehingga vendor tidak perlu bertransaksi di bank jika ingin melakukan tender, pembayaran atau hal lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement