EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Ketua Hiswana Migas Banyumas yang membawahi lima kabupaten di Jateng bagian selatan Anas Pribadi mengaku bersyukur bahwa penurunan harga BBM diterapkan mulai 5 Januari 2015.
Pengunduran waktu penurunan harga BBM tersebut, memberi kesempatan bagi pengusaha SPBU untuk menghabiskan stok order BBM dari Pertamina, sehingga tidak mengalami kerugian.
''Awalnya kita khawatir penurunan harga BBM akan diterapkan tepat pada 1 Januari ini. Kalau kebijakan diterapkan, akan banyak pengusaha SPBU yang mengalami kerugian,'' jelasnya, Jumat (25/12).
Dia menyebutkan, pada masa libur akhir tahun seperti sekarang ini, para pengusaha SPBU umumnya sudah mengorder BBM pada Pertamina dalam jumlah cukup banyak. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan BBM bagi angkutan kendaraan yang diperkirakan akan mengalami lonjakan.
Para pengusaha SPBU tersebut, menurut Anas, mengorder BBM dengan harga yang berlaku saat ini. ''Karena itu, kalau penurunan BBM berlaku tepat tanggal 1 Januari 2016, dia memastikan akan banyak pengusaha SPBU yang mengalami kerugian. Soalnya, banyak pengusaha yang sudah mengorder BBM dengan harga lama hingga tanggal 1-2 Januari untuk mengantisi lonjakan permintaan BBM,'' jelasnya.
Baca juga, Harga BBM Harusnya Bisa Lebih Murah.
Dengan kepastian penurunan harga BBM yang ditetapkan tanggal 5 Januari 2016, Anas memastikan ketersediaan stok BBM di SPBU-SPBU wilayah operasi Hiswana Migas Banyumas di lima kabupaten, dipastikan aman. ''Insya Allah, tidak akan ada SPBU yang sampai kehabisan stok selama masa libur akhir tahun ini,'' jelasnya.