EKBIS.CO, DENPASAR -- Perusahaan plat merah, PT Pelindo III berkomitmen menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng. Pembangunan dermaga curah cair di pelabuhan tersebut sebelumnya sempat dihentikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buleleng.
"Dermaga curah cair tersebut penting untuk menerima suplai bahan bakar di Pulau Bali," kata Kepala Hubungan Masyarakat Pelindo III, Edi Priyanto, Senin (28/12).
Edi mengatakan izin pembangunan sudah lengkap dan diputuskan Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Nomor BX-443/PP008. Terkait kejelasan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Celukan Bawang yang dipertanyakan Pemerintah Kabupaten Buleleng, pelabuhan ini merupakan pelabuhan pengumpul yang diusulkan sendiri oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Celukan Bawang. "Usulan tersebut kemudian ditetapkan Menteri Perhubungan setelah mendapat rekomendasi pemda setempat mengenai kesesuaian tata ruang," katanya.
Bupati Buleleng bahkan sudah mengeluarkan rekomendasi RIP melalui surat bernomor 582/2694/Ekbang pada 8 Juli 2014. Hal ini diperkuat dengan rekomendasi Gubernur Bali pada 16 Juli 2014 dengan nomor surat 552/13877/DPIK.
Rekomendasi dari Bupati Buleleng telah menyebutkan RIP Celukan Bawang sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Bali pada pasal 28 ayat 3 (b). Celukan Bawang berfungsi sebagai jaringan transportasi laut untuk pelayanan kapal penumpang, barang, dan pariwisata.
Penghentian pembangunan dermaga curah cair di Pelabuhan Celukan Bawang dinilai telah disesalkan banyak pihak. Karena pesatnya perkembangan Bali perlu didukung dengan pelabuhan yang mampu menerima suplai bahan bakar yang menjadi sumber energi bagi pembangkit listrik dan industri di Bali dan bahkan juga kesejumlah wilayah di Indonesia Timur.
Dampak positif pembangunan dermaga curah cair di Pelabuhan Celukan Bawang guna memenuhi dan menjamin pasokan sumber energi untuk meningkatkan kemandirian dan konversi energi ramah lingkungan bagi masyarakat Bali. Menurut Edi, pembangunan dermaga penting tersebut sebagai langkah untuk mendukung Program Tol Laut pemerintah dalam rangka mewujudkan efisiensi biaya logistik untuk wilayah Bali dan KawasanTimur Indonesia.