EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelaku pasar akan mencermati data-data makro ekonomi yang akan dirilis seperti data manufaktur, inflasi dan data kepercayaan konsumen bulan Desember. Apabila data itu positif, tidak tertutup kemungkinan pada awal perdagangan tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami January Effect.
"January Effect merupakan fenomena tahunan yang terjadi pada pasar modal yang ditandai dengan menguatnya harga-harga saham di bulan Januari," jelas Analis First Asia Capital (FAC), David Sutyanto, Senin (4/1).
Adapun menurutnya sektor-sektor yang berpotensi mengalami penguatan adalah sektor konstruksi, semen dan infrastruktur. Berdasarkan prediksinya IHSG akan berada pada level 4.566 - 4.640.
Sebelumnya, IHSG ditutup di zona positif pada hari perdagangan terakhir tahun 2015. Indeks mencatatkan kenaikan 0,52 persen menjadi 4.593,008.
Meski begitu, sepanjang tahun lalu, indeks mencatatkan penurunan sebesar 11,28 persen (year to date). Terdapat 170 saham yang melaju positif, sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 116 saham dan 98 saham lainnya diam di tempat.
"Volume transaksi sore ini melibatkan 5,755 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,850 triliun," lanjut David.