EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengkaji kesempatan perusahaan BUMN untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain mencatatkan saham perdana (IPO) di BEI, ada beberapa BUMN yang juga akan menambah jumlah saham beredar di publik.
"Di minggu-minggu ini kami sedang me-review apakah ada BUMN yang akan kami go publik-an ataukah akan kami tingkatkan jumlah saham yang akan kami tawarkan ke Bursa. Jadi itu dua hal yang kami lihat," ujar Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (4/1).
Dalam hal ini, pihaknya tengah menjajaki kemungkinan PT Inalum untuk melepas sebagian sahamnya di BEI. Hal ini ditinjau mengingat perusahaan itu memiliki beberapa proyek yang akan dikembangkan ke depannya.
"Karena tergantung hal-hal apa saja yang akan dikembangkan di Inalum, banyak potensi hilirisasi, dan kalau diizinkan pemerintah juga akan ada divestasi dari Freeport yang kita harapkan bisa memainkan saham Freeport," jelas Rini.
Sementara untum saat ini baru ada 19 BUMN yang melantai di BEI. Tahun ini, kata Rini, pihaknya akan mendorong BUMN agar tidak bergantung pada dana penyertaan modal negara (PMN).
Pemerintah akan memprioritaskan pemberian PMN bagi perusahaan yang mendapat perintah khusus dari pemerintah, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurut Rini, PLN memiliki program agresif dan sangat besar.
"Tapi kalau yang lain kami sangat melihat kemungkinan bagaimana sinergi antara BUMN untuk meningkatkan program investasi maupun masuk ke bursa," tutur Rini.
Baca juga: CEO Akui Pasar Ponsel Pintar Microsoft tak Berkelanjutan