EKBIS.CO, JAKARTA –- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menganalisis Rancana Bisnis Bank (RBB) 2016 yang diajukan oleh 188 bank umum. Dari hasil analisis tersebut, total aset industri perbankan direncanakna tumbuh 12,5 persen.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Irwan Lubis, menyebutkan, kelompok bank BUKU I yang terdiri atas 46 bank menargetkan asetnya tumbuh 20,18 persen. Kelompok bank BUKU II sebanyak 48 bank memproyeksikan aset mereka tumbuh 13,15 persen.
Sementara, kelompok bank BUKU III sebanyak 20 bank menargetkan asetnya tumbuh 10,79 persen, serta BUKU IV sebanyak empat bank menargetkan asetnya tumbuh 13,16 persen.
“Dan hari ini sudah mulai ada proses dengan pengawas bank untuk memperoleh pandangan bahwa target bisa tercapai,” jelasnya dalam acara Seminar Konglomerasi Jasa Keuangan di Jakarta, Rabu (13/1).
Dari sisi penyaluran kredit industri perbankan ditargetkan tumbuh 13,98 persen. Kelompok bank BUKU I menargetkan pertumbuhan kredit paling tinggi yakni 22,15 persen. Sedangkan kelompok bank BUKU II memproyeksikan kredit tumbuh 15,53 persen, bank BUKU III 11,44 persen, serta bank BUKU IV sebesar 18,85 persen.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan memproyeksikan DPK tumbuh sebesar 12,65 persen, atau sedikit di bawah target pertumbuhan kredit. Secara kelompok bank, BUKU I menargetkan pertumbuhan DPK paling tinggi yakni sebesar 24 persen. Sementara BUKU II 13,30 persen, BUKU III 10,14 persen, dan BUKU IV sebesar 13,3 persen.
“Ini hasil analisis rencana bisnis bank dan ini kami komunikasikan ke masing-masing bank,” ucap Irwan.
Berdasarkan data OJK per November 2015, aset industri perbankan tumbuh 9,29 persen (yoy), penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,85 persen(yoy) dan DPK tumbuh sebesar 7,7 persen (yoy). Rasio kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio/LDR) di posisi 90,48 persen. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) industri perbankan berada di level 21 persen.