Jumat 15 Jan 2016 18:57 WIB

Neraca Perdagangan RI Tertekan Harga Komoditas

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA –  Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2015 mengalami defisit sebesar 0,23 miliar dolar AS, sedikit membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang defisit sebesar 0,41 miliar dolar AS. Membaiknya neraca perdagangan Desember 2015 didorong oleh surplusnya neraca perdagangan nonmigas. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan neraca perdagangan 2015 tercatat surplus 7,52 miliar dolar AS, membaik dari defisit neraca perdagangan 2014 sebesar 1,88 miliar dolar AS. Perbaikan neraca perdagangan 2015 tersebut didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menyambut baik tentang neraca perdagangan yang surplus pada 2015, meskipun sedikit defisit pada November-Desember. BI melihat ekspor belum terlalu tumbuh secara berarti karena harga-harga komoditas masih tertekan. Namun, impor sudah meningkat.

Impor tersebut gabungan dari barang antara dan impor barang kebutuhan infrastruktur serta investasi. “Kita lihat ini adalah dampak dari ekonomi dunia  dan harga komoditas yang masih lemah sehingga belum optimal tetapi sudah menunjukkan kondisi yang baik daripada tahun lalu,” jelasnya di kantor pusat Bank Indonesia Jakarta, Jumat (15/1).

Bank Indonesia menilai, Indonesia perlu melakukan koordinasi yang lebih baik agar bisa menembus pasar ekspor yang baru. Selain itu juga agar bisa memasarkan produk-produk yang lebih mempunyai nilai tambah tinggi. Bank Indonesia mengapresiasi rencana pemerintah untuk menggabungkan anggaran-anggaran yang terkait dengan promosi. Sehingga anggaran promosi dari Indonesia keluar negeri untuk membuka pasar ekspor lebih terintegrasi dan efektif.

Baca juga: Ancaman Defisit Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement