Jumat 15 Jan 2016 19:27 WIB

Dampak Teror Bom Sarinah ke IHSG Berakhir

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (15/1) ditutup menguat. IHSG berhasil naik tipis 0,239 persen atau 10,795 poin ke level 4.523,976.

"Laju IHSG memang diharapkan dapat kembali menguat setelah panik berlebihan atas tragedi bom dan penurunan BI Rate yang dinantikan sebelumnya akhirnya direalisasikan," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada, Jumat (15/1).

Namun, pergerakan IHSG berpotensi bergerak terbatas. Menurutnya, itu mengingat belum adanya sentimen yang kuat guna menopang laju IHSG.

Bursa di kawasan Asia mayoritas bergerak memerah. Indeks Saham Shanghai Komposit anjlok 3,55 persen. Indeks Saham Shenzhen Komposit pun melemah 3,4 persen. Adapun Indeks CSI 100 bergerak minus 2,94 persen.

Di Hong Kong Indeks saham Hang Seng turun 1,5 persen. Sementara di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,54 persen. Di Tokyo, Indeks TOPIX juga melaju minus 0,29 persen.

Penekan IHSG juga datang dari mayoritas indeks saham sektoral yang bergerak memerah. Namun tiga indeks saham sektoral bergerak menguat cukup signifikan, yaitu antara 1-2 persen.

Indeks saham sektor konsumer naik paling tajam sejauh 2,042 persen, dilanjutkan indeks saham sektor manufaktur dan aneka industri yang masing-masing naik 1,612 persen dan 1,64 persen.

Adapun hingga penutupan sore ini investor asing mencatatkan angka penjualan yang cukup tinggi. Nilai jual yang tercatat oleh investor asing mencapai Rp 2,693 triliun. Sementara nilai beli hanya Rp 1,86 triliun, sehingga mencetak net sell sebesar Rp 833 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement