EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 5,31 poin atau 0,12 persen ke level 4.486,59. Pada perdagangan hari ini, Selasa (19/1), sentimen pasar akan tertuju pada data ekonomi Cina yang akan keluar.
Analis First Asia Capital (FAC), David Sutyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi 4Q15 Cina diperkirakan sama dengan kuartal sebelumnya di 6,9 persen. Sementara pertumbuhan produk industri Cina 2015 lalu diperkirakan melambat di 6 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya 6,2 persen.
"Dua perhatian pasar saham saat ini yakni perlambatan ekonomi Cina dan anjloknya harga minyak cenderung menekan pergerakan pasar. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.450 hingga 4.510 cenderung koreksi," jelas David, Selasa (19/1).
Kemarin, tekanan jual mendominasi perdagangan. IHSG kembali tutup koreksi 42,70 poin atau 0,94 persen di 4.481,276 menyusul meningkatnya risiko pasar global dan kawasan. Pemodal asing cenderung melepas aset beresiko.
Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp 524,12 miliar. Dengan ini, sejak awal tahun penjualan bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp 3,07 triliun.
"Mengindikasikan meningkatnya risiko capital outflow. Pelaku pasar cenderung menghindari aset beresiko seiring lemahnya outlook perekonomian Asia, terutama kekhawatiran memburuknya perekonomian Cina, paparnya.
Ditambah lagi, tren penurunan harga minyak mentah dunia yang saat ini sudah berada di bawah 30 dolar AS per barel. David membeberkan, indeks the MSCI Emerging Markets kemarin koreksi 0,4 persen di 706,09. Menurutnya, ini merupakan posisi terendah sejak 14 Mei 2009.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina menjadi perhatian pasar selain anjloknya harga minyak mentah. Perekonomian Cina 2015 diperkirakan melambat di 6,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya 7,3 persen," lanjut dia.