EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden, Jusuf Kalla menanggapi harga minyak dunia yang terus turun beberapa tahun belakangan. Menurut Kalla, hal itu berdampak luas seperti pada anggaran Arab Saudi yang menderita defisit anggaran hingga sekitar 20 persen per tahun.
"Kalau lima tahun seperti ini bisa bangkrut," katanya saat menjadi pembicara dalam acara News Forum Redaksi Indonesia 2016: Challenges and Opportunities di MNC News Center di Jakarta, Kamis (21/1).
JK menganalisis bahwa penurunan harga minyak terjadi karena sebelumnya OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) pernah berupaya membatasi produksi minyak agar harga naik, tetapi akibatnya negara-negara anggota OPEC kehilangan market share (ceruk pasar).
"Ditambah dengan ISIS dan Irak menjual minyak murah untuk kebutuhan perang mereka," kata Jusuf Kalla.
Bagi Indonesia, lanjutnya, harga minyak yang terus menurun juga berdampak kepada berkurangnya beban subsidi di anggaran negara, tetapi hal itu juga dinilai membuat pendapatan negara juga menurun.
Kalla juga memaparkan ada empat permasalahan di bidang perekonomian yang dihadapi secara nasional, yaitu di sektor finansial atau keuangan, infrastruktur-logistik, birokrasi, dan energi.
JK berpendapat, kelemahan itu seperti di sektor keuangan bukan karena banyaknya bank, tetapi lebih karena persaingan yang tinggi sehingga mengakibatkan bunga juga berpotensi tinggi.