REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri terus melakukan ekspansi ke tingkat hulu untuk memproduksi bahan baku. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku, dan juga dapat menumbuhkan industri subtitusi impor.
Menurut Saleh, bahan baku garmen yang berupa rayon merupakan hasil pengolahan dari pulp dan dapat dihasilkan oleh hutan tanaman industri Eucalyptus di Indonesia. Selain itu, pelaku usaha garmen nasional telah memiliki modal dan jaringan usaha untuk mengoperasikan industri hulu tersebut.
"Selain dana yang kuat, perusahaan garmen punya dorongan kuat dan agresif untuk masuk ke hulu. Pemeritah terus membantu dan mengawal agar industri tersebut bisa cepat terealisasi sehingga dapat memproduksi bahan baku," ujar Saleh, Ahad (24/1).
Saleh mengatakan, tekstil merupakan salah satu industri strategis dan memiliki nilai ekonomi maupun penciptaan tenaga kerja massal. Pada kuartal III 2015, sektor TPT telah mencatat surlpus sebesar 3,34 miliar dolar AS dengan nilai ekspor mencapai 9,27 miliar dolar AS. Sedangkan, penyerapan tenaga kerja untuk industri tersebut mencapai 1,5 juta orang dan diprediksi akan terus bertambah.