Selasa 26 Jan 2016 17:05 WIB

Kementan Instruksikan Bulog Lakukan Operasi Pasar Daging

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Harga Daging Ayam Naik. Pedagang memotong ayam untuk kemudian dijual kepada konsumen di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Harga Daging Ayam Naik. Pedagang memotong ayam untuk kemudian dijual kepada konsumen di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/7).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan menginstruksikan Bulog untuk melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga daging sapi dan ayam di pasar.

"Produksi aman, tapi ada faktor lain yang membuat harganya melambung, makanya kita akan instruksikan Bulog melakukan operasi pasar," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan) Fini Murfian dalam Rapat Pleno dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Selasa (26/1)

Dalam agenda rapat pleno, seharusnya pihak Kementan duduk bersama perwakilan dari Kementerian Perdagangan. Namun, rapat yang terlambat penyelenggaraannya sekitar 1,5 jam tersebut tidak dihadiri satu pun perwakilan Kemendag.

Pada 2015, dari jumlah penduduk sebanyak 255,4 juta jiwa terdapat konsumsi daging sapi per kapita 2,56 kilogram per tahun. Sementara, kebutuhan nasional sebanyak 653,98 ribu ton dibandingkan produksi dalam negeri 416,09 ribu ton. Pemerintah pada 2015 melakukan impor sapi bakalan sebanyak 485,70 ribu ekor dan daging sapi 43,23 ribu ton.

Sementara di 2016, dari jumlah penduduk sebanyak 258 juta jiwa terdapat konsumsi daging sapi per kapita 2,61 kilogram per tahun. Sementara, kebutuhan nasional sebanyak 674,69 ribu ton dibandingkan produksi dalam negeri 439,53 ribu ton. Pemerintah pada 2016 diperkirakan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 600 ribu ekor dan daging sapi 82,31 ribu ton.

Data realisasi impor sapi bakalan dalam 10 tahun terakhir berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, kata dia, digunakan sebagai acuan penetapan alokasi impor 2016 sebanyak 600 ribu ekor. "Telah disepakati, penerbitan rekomendasi pada kuartal I sebesar 200 ribu ekor, kuartal II sebesar 150 ribu ekor dan jumlah rekomendasi kuartal berikutnya disesuaikan kebutuhan," tuturnya.

Ia juga memaparkan soal produksi dan kebutuhan daging ayam ras 2016. Pada 2016, terdapat populasi great grand parent stock (GGPS) sebanyak 7.490 ekor. Selanjutnya, terdapat populasi grand parent stock (GPS) sebanyak 923.533 ekor, populasi parrent stock (PS) 30 juta ekor dan potensi produksi final stock (FS) 3,83 miliar ekor.

Perkiraan produksi final stock per tahun setelah memperhitungkan cutting hatching egg dan FS dan afkir dini menghasilkan angka sebanyak 3,06 miliar ekor. Sementara, produksi final stock per pekan ada 58,92 juta ekor. "Kebutuhan day old chick (DOC) ayam umur sehari per minggu sebanyak 51,70 juta ekor, produksi live bird 2,8 miliar ekor, dan produksi karkas ada 2.991 ribu ton ekor," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement