EKBIS.CO, JAKARTA -- Kenaikan harga minyak mentah akan mendorong kembali saham-saham sektoral yang berbasiskan komoditas pada perdagangan akhir pekan ini sekaligus menandai perdagangan akhir Januari. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan tren penguatannya.
"Diperkirakan IHSG bergerak di 4580 hingga 4640 seiring redahnya risiko pasar saham global dan kawasan," jelas Analis First Asia Capital (FAC), David Sutyanto, Jumat (29/1).
Setelah bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas, IHSG berhasil tutup di teritori positif menguat 19,201 poin atau naik 0,4 persen di 4602,829. Ini untuk pertama kalinya IHSG tutup di atas 4600 sejak perdagangan 7 Januari lalu.
Nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp 4,1 triliun dibandingkan rata-rata harian sepanjang Januari ini yang hanya Rp 3,74 triliun. "Pergerakan IHSG kemarin sejalan dengan pergerakan pasar saham emerging market di Asia yang menyambut positif putusan the Fed malam sebelumnya yang menahan tingkat bunga FFR pada level saat ini di 0,5 persen," jelas David.
Sementara harga minyak mentah kembali menguat dalam rentang terbatas di 32,5 dolar AS per barel. Penguatan kembali harga minyak mentah telah mengangkat kembali pergerakan saham sektor tambang dan perkebunan.
Adapum Wall Street tadi malam indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8 persen dan 0,6 persen. David mengungkapkan, penguatan terutama ditopang saham sektor energi menyusul rebound harga minyak mentah tadi malam.
Harga minyak mentah di AS tadi malam menguat 4,64 persen di 33,8 dolar AS per barel. Itu setelah beredar berita Arab Saudi (OPEC) mengusulkan ke Rusia mengurangi produksi 5 persen untuk meredam tekanan harga minyak mentah.
"Selain saham sektor energi, penguatan saham di Wall Street turut ditopang sejumlah berita positif individual terutama menyangkut pencapaian laba 4Q15 seperti saham Facebook yang naik 15,5 persen dan Amazon yang naik 8,9 persen," papar David.