Rabu 03 Feb 2016 08:14 WIB

IHSG Diperkirakan Tertekan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang pembukaan pada Rabu (3/2) diprediksi akan bergerak di 4510 hingga 4620 di wilayah teritori negatif. Hal tersebut akibat meningkatnya kembali risiko pasar dan anjloknya harga minyak sehingga menekan pergerakan IHSG di perdagangan hari ini.

Analis First Asia Research David Sutyanto menerangkan pasar kembali bergerak di teritori negatif sepanjang perdagangan kemarin. "IHSG setelah tiga hari perdagangan berhasil menguat kemarin kembali terkoreksi 37,200 poin atau 0,80 persen di 4587,435," katanya, Rabu (3/2).

Aksi jual, kata dia, terutama melanda sejumlah saham unggulan berkapitalisasi besar yang bergerak di sektor otomotif, perbankan, dan telekomunikasi. Sedangkan aksi beli selektif melanda saham sektor jasa konstruksi, tambang, dan barang konsumsi.

Sentimen negatif terutama dipicu meningkatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi global setelah data manufaktur di sejumlah negara utama dunia seperti Cina dan AS mengalami kontraksi. Harga minyak mentah yang kembali anjlok ikut memperburuk sentimen pasar. "Indeks The MSCI Emerging Market kemarin anjlok 1,8 persen di 729,14," ujarnya.

Meningkatnya kembali kekhawatiran atas prospek perekonomian global dan anjloknya kembali harga minyak mentah turut menekan pasar saham di Wall Street maupun zona Euro tadi malam. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro anjlok 2,29 persen di 2951,85. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing koreksi 1,80 persen dan 1,87 persen tutup di 16153,54 dan 1903,03. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam kembali tertekan 5,5 persen di 29,88 dolar AS per barel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement