EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Badak Natural Gas Liquefaction atau Badak NGL, sepanjang 2015 membukukan penjualan LNG sebesar 189 standar kargo atau sekitar 10,6 juta metrik ton per tahun.
"Di tengah pelemahan harga minyak dan gas dunia, realisasi penjualan LNG ini mencapai 111 persen di atas target sepanjang tahun lalu sebesar 170 standar kargo," kata Direktur Utama Badak NGL, Salis S Aprillian di Jakarta, Rabu (3/2).
Salis menuturkan, tahun ini perusahaan pengolahan gas alam cair (LNG) di Bontang, Kalimantan Timur ini memproyeksikan penjualan LNG sebesar 147 kargo atau sekitar 8,3 juta metrik ton per tahun. "Turun dibandingkan realisasi tahun lalu," ujarnya.
Penurunan penjualan itu lebih disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas alam dari hulu. Untuk mencapai target penjualan LNG tahun ini, Badak NGL mengalokasikan belanja modal dan operasi sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,76 triliun. Alokasi belanja modal antara lain untuk untuk modifikasi kilang (interconnecting module 1&2), DCS retrofit, dan lean gas project.
"Kami memang ada maintenance salah satu train, akan tetapi sudah ada back up sehingga kilang tetap bisa beroperasi dengam empat train," ujarnya.
Selain itu, menurut Salis, Badak NGL menyusun beberapa skenario untuk dapat melanjutkan operasi dalam bingkai yang diberi nama the Second Life Cycle of Badak NGL. Di antara skenario itu adalah masuknya produser baru, yaitu ENI Jangkrik yang memiliki gas kering (lean gas) dan kemungkinan meningkatnya kembali produksi Blok Mahakam pasca pengalihannya kepada Pertamina.