Sabtu 20 Feb 2016 07:20 WIB

UUS OCBC NISP Targetkan Pertumbuhan Hingga 20 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Aktivitas karyawan di Bank OCBC NISP Syariah, Jakarta, Selasa (27/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aktivitas karyawan di Bank OCBC NISP Syariah, Jakarta, Selasa (27/10).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Unit usaha syariah (UUS) OCBC NISP menargetkan pertumbuhan pada 2016 ini bisa mencapai 15 hingga 20 persen. Produk baru dan optimalisasi layanan syariah di jaringan kantor induk (OCBC NISP) akan jadi motor penggeraknya.

Kepala Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP Koko T Rachmadi mengatakan, pertumbuhan UUS OCBC NISP ditargetkan bisa mencapai 15 hingga 20 persen tahun ini. Dengan produk pembiayaan kepemilikan rumah ditambah produk baru pembiyaan kendaraan bermotor, Koko berharap target ini bisa dicapai.

"Pembiayaan kendaraan bermotor sudah jalan sejak akhir Desember 2015. Saat ini kami sedang menyiapkan produk turunan pembiayaan rumah berakad MMQ seperti indent dan take over untuk rumah di atas Rp 500 juta," ungkap Koko kepada Republika.co.id baru-baru ini.

Produk pembiayaan rumah masih mendapat porsi terbesar. Namun UUS OCBC NISP akan mendiversifikasi ke produk pembiayaan kendaraan bermotor. Soal strategi, Koko mengatakan UUS OCBC NISP tetap memanfaatkan cabang yang ada terutama yang baru dibuka dan kerja sama dengan komunitas. "Karena baru diluncurkan, pembiayaan kendaraan bermotor kami pelajari dulu pasarnya.  Apalagi pada akhir Januari 2016 penjualan motor dan mobil lebih rendah dari tahun lalu," kata Koko.

Jaringan cabang UUS OCBC saat ini sudah 10 kantor, juga memanfaatkan 260 kantor induk untuk memberi layanan syariah (office channeling). Menurut dia, akan ada strategi khusus untuk menjangkau bank yang jauh dari jaringan kantor OCBC NISP.

Pada akhir 2015, total aset UUS OCBC NISP mencapai Rp 2,7 hingga Rp 2,8 triliun, pembiayaan Rp 1,7 triliun dan DPK Rp 1,8 triliun. Sedangkan FDR 92 persen dan NPF di bawah dua persen. "Kami berusaha agar kualitas pembiayaan tetap bagus. Tahun ini OCBC NISP melihat tantangan lebih pada kebijakan pemerintah," kata Koko.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement