Senin 22 Feb 2016 10:08 WIB

Analis: Pergerakan IHSG Terbatas

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (22/2), naik 0,08 persen atau 3,85 poin ke level 4.701,41. 

Kemudian naik tipis 2,62 poin atau 0,06 persen pada 4.700,18. saat ini terpantau bergerak positif, sebelum bergerak melemah 0,02 persen atau 0,85 poin ke level 4.696,71 pada pukul 09.12 WIB.

Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto menjelaskan, IHSG bergerak terbatas akibat reaksi negatif pemodal atas rencana OJK membatasi rasio net interest margin (NIM) perbankan di level 4 persen. Saat ini rata-rata rasio NIM perbankan Indonesia 5,3 persen. Langkah OJK ini dimaksudkan untuk memaksa perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. 

"Pasar bereaksi negatif karena tidak menyukai sesuatu yang sifatnya mengintervensi pasar. Akibat koreksi akhir pekan lalu, IHSG selama sepekan terkoreksi 0,36 persen melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 1,76 persen," kata David Sutyanto, Senin (22/2).

Perdagangan saham akhir pekan lalu didominasi tekanan jual pemodal membuat IHSG yang sudah menguat dalam empat sesi perdagangan sebelumnya mengalami koreksi tajam 81,234 poin (1,7 persen) di 4697,560. 

Tekanan jual dimotori pemodal asing terutama melanda saham emiten perbankan. Penjualan bersih asing Rp912,40 miliar akhir pekan lalu setelah empat hari perdagangan sebelumnya mencatatkan pembelian bersih hingga Rp1,22 triliun. 

"Pada perdagangan awal pekan terakhir Februari, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di teritori negatif. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.650 hingga 4.725, dan cenderung terkoreksi," kata David.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement