EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memberi insentif bagi perbankan yang dinilai efisien. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yakin bisa menjadi salah satu bank yang memperoleh insentif tersebut.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, keyakinan tersebut didasari atas margin bunga bersih atau NIM dan biaya dana (cost of fund) Bank Mandiri yang menurutnya terendah dari 10 bank terbesar di Indonesia.
"NIM kita udah paling rendah, bisa dilihat di web kita. Operating efficiency kami termasuk yang paling rendah, jadi kesempatan untuk dapat insentif ada," kata Budi di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (23/2).
Budi menjelaskan, NIM adalah bunga kredit dikurangi bunga dana. Sehingga, agar angka NIM tetap terjaga, bunga dana harus dijaga serendah mungkin. Berdasarkan data dari Bank Mandiri, NIM untuk perbankan mencapai 5,9 persen pada 2015.
"Bunga kredit sebisa mungkin dijaga di level optimal NIM,"katanya. (Baca juga: Bank Mandiri Nilai Ada Dua Syarat untuk Turunkan NIM" target="_blank">Dirut Bank Mandiri Nilai Ada Dua Syarat untuk Turunkan NIM)
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan peraturan mengenai efisiensi perbankan, yang akan tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).
"Pokoknya kita dorong stimulus dilakukan secara bertahap mudah-mudahan dengan dorongan ini diharapkan bank bisa lebih kompetitif," katanya.
Hadad berjanji dalam tiga hingga empat minggu ke depan, yaitu bulan Maret 2016 akan diekspos. "Sedang kita siapkan, mudah-mudahan bulan depan aturannya sudah keluar," katanya.