EKBIS.CO, PASURUAN – Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT UGT Sidogiri menilai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bukan ancaman bagi Indonesia. Justru menjadi peluang bagi KSPS untuk membuka cabangnya di luar negeri.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama KSPS BMT UGT Sidogiri Abdul Majid Umar beberapa waktu lalu. Menurut dia BMT Sidogiri yang saat ini memiliki aset Rp 1,8 Triliun, tahun ini akan mempersiapkan diri untuk membuka cabang di Malaysia.
Hal ini didasari dengan banyaknya anggota dari KSPS BMT UGT Sidogiri yang selama ini bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan menjadi pengajar di Malaysia. "Jumlahnya sangat besar dan peluang bisnis sektor riilnya cukup menjanjikan,"terangnya.
Untuk mempersiapkan membuka cabang di Malaysia, lanjut Majid, saat ini KSPS BMT UGT Sidogiri telah menyiapkan berbagai infrastruktur diantaranya adalah sumber daya insani (SDI), permodalan, perkantoran dan sarana teknologi IT yang modern. Bahkan untuk melengkapi infrastruktur KSPS BMT UGT Sidogiri telah mendirikan perusahaan asuransi syariah sendiri.
Dengan demikian, KSPS BMT UGT Sidogiri sudah sangat siap untuk membuka cabang diluar negeri. Keberadaan MEA, kata Majid harus dibarengi dengan keoptimisan apalagi Indonesia merupakan bangsa yang besar dan jumlah penduduknya yang besar pula.
Maka dari itu dalam menghadapi MEA, Indonesia harus menjadi penentu dan bukan ditentukan oleh negara lain. "Untuk itu dengan semangat nasionalisme KSPS BMT UGT Sidogiri akan selalu menyiapkan segala galanya,"paparnya.
Sementara secara terpisah, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga, mengapreasi langkah yang dilakukan oleh KSPS BMT UGT Sidogiri. Untuk mendukung langkah tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan izin kepada koperasi berbasis pesantren tersebut untuk buka cabang di Malaysia.
Menkop berharap langkah yang dilakukan oleh KSPS BMT UGT Sidogiri bisa diikuti oleh koperasi-koperasi syariah lainya. "Dengan senang hati saya akan mengeluarkan ijin untuk itu,” ucap dia dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (1/3).