EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memanfaatkan perlambatan ekonomi nasional yang terjadi tahun lalu untuk melakukan investasi besar-besaran dengan pembangunan pabrik baru dan memperluas pasar ekspor hingga 85 negara.
Presiden Direktur PT RAPP Tony Wenas di Jakarta, Kamis (3/3), menyatakan investasi disaat perlambatan ekonomi cukup menguntungkan, pasalnya disaat itulah harga minyak bumi turun. "Itulah saatnya time to invest," kata Tony yang baru saja mendapat penghargaan sebagai CEO?s terbaik kategori Private Sectors versi Obsession Awards 2016 yang digelar Rabu (2/3).
Ia memaparkan, penambahan pabrik ini menjadi wujud komitmen mendukung hilirisasi industri berorientasi ekspor yang meningkatkan nilai tambah di Riau maupun Indonesia. Pada 2016, RAPP juga menargetkan pembangunan pabrik kertas atau Paper Machine 3 di Palelawan yang mulai beroperasi pada September tahun ini.
Pabrik terbaru tersebut, kata Tony, akan menambah kapasitas sebesar 250 ribu ton per tahun dan menghasilkan high grade digital paper. Selain itu tahun ini, perseroan berencana untuk meningkatkan ekspor hingga 85 negara dengan memperluas pasar ke Uni Eropa, meskipun fokus ekspansi pasar masih akan tetap di Asia, Pasifik, Australia dan Cina.
Menurut Tony, di masa akan datang, industri pulp and paper tentu banyak tantangan, namun pihaknya yakin pemerintah sangat membantu para pengusaha melalui paket-paket kebijakan. "Saat ini ada deregulasi melalui paket-paket kebijakan, dan ini memudahkan kami untuk mengelola arus barang dan jasa," ujarnya.
Sejumlah langkah dan keputusan yang diambil perusahaan tersebut mengantarkan Tony Wenas menjadi CEO terbaik, mengalahkan empat pesaingnya di acara Obsession Award 2016 seperti Dian Siswarini, Presiden Direktur PT. XL Axiata Tbk; Glen Glenardi, Presiden Direktur PT. Bank Bukopin Tbk; Prabowo Widyakrisnadi, Presiden Direktur PT. Ace Hardware Indonesia Tbk, Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur PT. AKR Corporindo Tbk.