EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,4 triliun sampai dengan akhir tahun 2015. Laba operasional sebelum pencadangan (Pre-Provision Operational Profit) tumbuh 8 persen dibandingkan tahun 2014 menjadi Rp 8,4 triliun.
Danamon mencatatkan rasio biaya terhadap pendapatan membaik menjadi 51,7 persen di tahun 2015 dibandingkan dengan 55,7 persen setahun sebelumnya. Biaya operasional turun 8 persen menjadi Rp 9 triliun di tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam hal peningkatan secara kuartalan, pertumbuhan pendapatan biaya (fee
based income) tercatat naik sebesar 12 persen di kuartal keempat 2015 dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Di tahun 2015, kami mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan produktivitas yang telah menunjukkan hasilnya dan akan membantu kami dalam meningkatkan pendapatan Danamon di tahun 2016 dan seterusnya,” ujar Direktur Utama Danamon, Sng Seow Wah, Kamis (3/3).
Seow Wah menambahkan ada banyak peluang bagi Danamon untuk tumbuh melalui jaringan distribusinya yang luas di Indonesia. Danamon fokus memperkuat aspek franchise, layanan nasabah dan sumber daya manusia untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain kunci di segmen perbankan komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), ritel, dan mass market.
“Tujuan inisiatif-inisiatif ini adalah untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi nasabah Danamon, sehingga produk dan layanan kami semakin andal dan mudah diakses,” lanjutnya.
Di tahun 2015, giro dan tabungan (CASA) Danamon turun 15 persen menjadi Rp 49,8 triliun dari Rp 58,3 triliun di tahun sebelumnya. Sedangkan deposito naik 12 persen menjadi Rp 67,0 triliun. Di sisi lain, biaya pendanaan Danamon tercatat membaik seiring dengan meningkatnya momentum untuk mendapatkan dana murah berupa giro dan tabungan.