EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah berencana membuat bagian khusus dalam bursa utama untuk memfasilitasi penawaran saham perdana umum (initial public offerings/IPO) oleh perusahaan rintisan (startup).
"Indonesia ingin mendirikan sebuah pasar perdagangan baru-yang sementara ini disebut Badan Teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga pendiri dan investor dapat lebih mudah menawarkan perusahaan mereka ke masyarakat," kata Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, dilansir dari Bloomberg, Sabtu (5/3).
Indonesia saat ini berada pada titik puncak dari ledakan bisnis online setelah bertahun-tahun mengalami volatilitas ekonomi, didorong oleh meningkatnya penetrasi seluler dan besarnya populasi termuda di Asia. Raksasa E-commerce dari Tokopedia ke MatahariMall.com yang memanfaatkan meningkatnya pendapatan, sementara pemain global seperti Uber Technologies Inc mendirikan toko.
"Kita sekarang dapat melihat dua unicorn pertama atau startups miliar dolar AS dalam tahun ini," kata Rudi.
Rudi mengatakan, tur ke sejumlah perusahaan di Silicon Valley baru-baru ini, mengilhaminya untuk mendorong kebijakan untuk menciptakan 1.000 startups yang layak pada 2020.
Presiden Joko Widodo, ingin menciptakan tempat startup yang dinamis dan menggunakan teknologi untuk menumbuhkan ekonomi. pemerintahannya berencana untuk memungkinkan kepemilikan asing secara penuh dalam bisnis e-commerce. Usaha ini menghilangkan hambatan di beberapa industri yang sebelumnya memiliki pembatasan investasi.