Rabu 09 Mar 2016 16:31 WIB

Litbang Kementan Luncurkan Pupuk Pemulih Kualitas Tanah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Pupuk organik/ilustrasi
Foto: wikipedia
Pupuk organik/ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) meluncurkan produk terbaru berupa Pupuk Hayati Agrofit dan Biodekomposer AgroDeko1. Dua produk tersebut diharapkan mendukung upaya khusus (Upsus) sejumlah komoditas pangan strategis yang dicanangkan pemerintah.

Pupuk tersebut juga sekaligus memuat misi khusus memulihkan kesehatan tanah Indonesia yang sudah lama lelah dengan beragam produk kimia pertanian. "Di sini butuh kerja sama dan peranan BUMN dan perusahaan swasta untuk mempopulerkan produk hayati ini," kata Kepala Balitbangtan Kementan Muhammad Syakir, di Jakarta, Rabu (9/3).

Ia menguraikan, pupuk dan biodekomposer tersebut akan efektif meningkatkan produktivitas tanaman pangan berbasis perbaikan kualitas tanah. Komoditas yang ia maksud yakni peningkatan produksi komoditas sapi, tebu, bawang merah, dan cabai merah.

Kedua produk tersebut juga dapat mendukung upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam ke lahan sub-optimal (LSO). Data Kementan mencatat, dari sekitar 8,2 juta hektare lahan sawah, terdapat 3,15 juta hektare yang tergolong LSO.

Kepala Balai Sumber Daya Lahan Balitbangtan Dudi Nursyamsi menguraikan, sekitar 1,05 juta hektare termasuk lahan sawah rawa dan sekitar 2,1 juta ha lahan sawah tadah hujan. Secara keseluruhan luas LSO tersedia adalah sekitar 33,4 juta hektare yang terdiri atas 25,8 juta hektare lahan kering dan 7,6 juta hektare lahan rawa.

"Saat ini provitas padi sawah di lahan rawa adalah 2-3 ton gabah kering giling (GKG) per hektare dan lahan sawah tadah hujan 3-4 ton GKG," katanya. Sementara itu provitas rata-rata lahan sawah nasional lebih tinggi yaitu

5,3 ton GKG per hektare.

Bahkan provitas padi sawah di lahan sawah intensif di pulau Jawa mencapai 12 ton GKG per hektare. Pupuk hayati dan biodekomposer, kata dia, berpeluang meningkatkan provitas komoditas pertanian baik di lahan optimal maupun di LSO.

Menurut dia, pupuk hayati merupakan pupuk berbasis mikroba yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan

kesehatan tanah. Agrofit merupakan pupuk hayati yang dikemas dalam bentuk serbuk yang mengandung konsorsia alias gabungan beberapa bakteri endofitik atau bakteri di dalam jaringan tanaman). Gabungan bakteri tersebut yakni Azotobacter sp. JBNO5, Azospirillum sp. KR6, Bacillus sp. KT6D, dan Khamir Candida sp. YBN3.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement