EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyarakan penjualan dan pembiayaan di sektor otomotif masih belum mengalami kenaikan signifikan. Penyebabnya, daya beli masyarakat belum meningkat.
"Memang penjualannya basically masih ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Secara industrinya relatively masih sama. Apalagi di Desember naik, Januari turun, dan Februari biasa saja," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, Jumat (11/3).
Menurutnya, di bulan Desember penjualan dan pembiayaan di sektor otomotif memang meningkat karena menghabiskan stok di akhir tahun. Sementara di bulan Januari, penjualan tentunya tidak bisa menyamai di akhir tahun.
Terkait dengan penurunan suku bunga acuan BI rate yang berdampak pada akan menurunnya suku bunga kredit, ia menilai hal tersebut tidak selalu bisa menjadi acuan dalam meningkat atai tidaknya pembiayaan. Sebab, hal yang menjadi patokan adalah daya beli masyarakat.
"Turun atau naik suku bunga, yang saat ini terjadi kan daya belinya yang menurun. Sehingga penjualan mobil baru maupun motor baru pun belum ngangkat," katanya.
Ia menuturkan, kalau dulu saat ekonomi bagus, banyak karyawan yang kerja lembur. Dibandingkan saat ini, boleh dikatakan lembur ditiadakan untuk efisiensi.
"Jadi orang untuk nyicil baru atau beli baru mikir-mikir dulu kan. Itulah penyebabnya kenapa penjualan masih belum menunjukkan kenaikan yamg signifikan," ujarnya.