EKBIS.CO, MEDAN -- Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera ditangani oleh konsultan ahli dari "Port of Rotterdam Internasional", Belanda.
"Konsultan tersebut dipercaya PT Pelindo 1 dalam pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang berlokasi di Kuala Tanjung tersebut," kata General Manajer Pelindo I Kuala Tanjung Agus Deritanto di Kuala Tanjung, Sabtu.
Dipercayanya konsultan dari Rotterdam itu, menurut dia, karena sangat terkenal dalam pengerjaan pembangunan pelabuhan laut di berbagai negara di dunia.
"Diharapkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu dapat selesai dengan tepat waktu, berjalan sukses, aman dan lancar, serta tidak menemui kendala di lapangan," ujarnya.
Dia menyebutkan, dilibatkannya Rotterdam hanya sebagai konsultan dalam pengerjaan pembangunan pelabuhan tersebut, tidak ada kaitannya dengan kepemilikan dan lain sebagainya.
Bahkan, jelasnya, pekerja yang dilibatkan dalam pembangunan Kuala Tanjung itu, lebih banyak dari tenaga kerja lokal dari daerah Kabupaten Batubara.
Selain itu, juga tidak ada menggunakan pekerja asing dari luar negeri dan hanya memanfaatkan tenaga lokal yang memiliki pengalaman.
"PT Pelindo 1 yang membangun Pelabuhan Kuala Tanjung itu, tetap lebih mengutamakan putra daerah sebagai tenaga kerja," katanya.
Sementara itu, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 kilometer, dan hingga 7 Maret 2016 ini, pembangunan fisik terminal multipurpose telah mencapai 42 persen.
Tahap I untuk Terminal Multipurpose ditargetkan selesai dibangun pada akhir tahun 2016.
Pelabuhan Kuala Tanjung efektifnya beroperasi pada kuartal I 2017.
Proses pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung itu relatif cepat sejak peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 27 Januari 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo.
Tahap 1, pelabuhan ini akan memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 km, dermaga sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14-17 mLWS.