EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pemerintah Indonesia sangat membuka diri untuk mendorong kerja sama yang akan dilakukan oleh investor Cina. Sebab, dengan adanya investor ini dapat membantu mengembangkan industri mebel di dalam negeri, terutama rotan.
"Sebagian besar rotan kita diekspor secara mentah dan bahkan ada juga yang ilegal. Jika bisa diolah di dalam negeri akan lebih baik," ujar Saleh di Jakarta, Ahad (13/3).
Saleh menjelaskan, bahan baku rotan yang melimpah akan memberikan nilai tambah lebih tinggi jika diolah di dalam negeri. Apalagi, penyerapan rotan di dalam negeri masih sangat kecil sehingga kedatangan investor Cina ini diharapkan dapat mendorong dan memperkuat industri mebel dan kerajinan nasional.
Menurut Saleh, saat ini para investor Cina tersebut belum menyebutkan nilai investasinya. Kedatangan mereka ke Indonesia masih sebatas penjajakan dan menanyakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berinvestasi di sektor industri mebel.
"Tentu saja kami siap memberikan kemudahan melalui insentif fiskal maupun nonfiskal," kata Saleh.
Selain itu, Saleh juga mendorong agar investor Cina tersebut tidak sekadar menanamkan modalnya namun juga bisa mengembangkan industri permesinan yang mendukung sektor mebel dan kerajinan. Dengan demikian, dapat terjadi alih teknologi di dalam negeri dan meningkatkan mutu serta desain sesuai tren yang berkembang di pasar global. Saleh optimistis, penjajakan investasi yang dilakukan Cina menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan target ekspor sebesar 5 miliar dolar AS dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Baca juga: Cina Jajaki Peluang Investasi Mebel dan Kerajinan RI