EKBIS.CO, MALANG -- Kelompok peternak sapi potong Jawa Timur berharap kepada pemerintah agar impor sapi jangan sampai membuat harga anjlok. Berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 2016 pemerintah menerbitkan izin impor sapi berbasis zonasi. Para peternak berharap Presiden Jokowi tidak membuka keran impor sapi dari India.
Ketua Pembina Peternak Sapi Potong Malang Raya, Hermanto, mengatakan masuknya sapi dari India akan menyebabkan harga daging merosot. Menurutnya, sah-sah saja impor dilakukan untuk menjaga persediaan dan menstabilkan harga. Akan tetapi pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan para peternak lokal.
"Jangan sampai serbuan daging impor justru membinasakan peternak lokal," kata Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya ini, Kamis (17/3) di Malang.
Hermanto menuturkan harga ideal daging sapi di pasaran berkisar antara Rp 90 ribu - Rp 95 ribu per kilogram. Para peternak khawatir jika sapi-sapi asal India menyerbu Indonesia, peternak lokal akan kalah bersaing. Jika daging impor mendominasi pasar dikhawatirkan akan menurunkan harga daging hingga hanya Rp 70 ribu per kilogram. "Sapi asal India terkenal murah," ujarnya. Saat ini sekitar 320 peternak binaannya memperoleh harga Rp 45 ribu sampai Rp 47 ribu per kilogram untuk sapi hidup.
Dosen Nutrisi dan Makanan Ternak ini juga mengingatkan pemerintah agar lebih selektif mengimpor sapi. Jangan sampai sapi-sapi bakalan dan sapi potong yang masuk ke tanah air menderita penyakit mulut dan kuku (PMK). " Selama ini breeding kita sudah baik dan mulai jalan, jangan sampai direcoki PMK," katanya.
Baca juga: Perluasan Negara Pengimpor Daging Ancam Peternak Lokal