Ahad 20 Mar 2016 06:43 WIB

70 Persen Sensus Ekonomi di Jayapura Dilakukan di Pegunungan

Red: Nur Aini
Kepala BPS Suryamin memberikan sambutan saat Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3). Republika/ Tahta Aidilla
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kepala BPS Suryamin memberikan sambutan saat Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3). Republika/ Tahta Aidilla

EKBIS.CO, JAYAPURA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan bahwa sekitar 70 persen masyarakat yang akan menjalani Sensus Ekonomi 2016 berada di wilayah pegunungan.

Kepala BPS Provinsi Papua JB Priyono mengatakan 70 persen penduduk di wilayah pegunungan tersebut pun memiliki sumber daya manusia yang terbatas.

"Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi BPS Papua untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 di Bumi Cenderawasih," katanya di Jayapura, Ahad (20/3).

Priyono menjelaskan pihaknya mengaku kesulitan merekrut para petugas lapangan yang akan melaksanakan Sensus Ekonomi 2016.

"Kini seluruh Indonesia dibutuhkan 400 ribu petugas sensus tenaga non organik BPS, sebab badan statistik ini mengaku kekurangan pegawai, sehingga harus merekrut dari masyarakat umum yang memenuhi syarat," ujarnya.

Dia menuturkan sementara untuk Papua, khusus Kota Jayapura saja membutuhkan tambahan petugas 418 orang, tenaga ini belum termasuk, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, dan lainnya.

 "Tetapi gambarannya secara nasional, ini kalau dalam kacamata positifnya kita membantu menyerap tenaga pengangguran sekitar 400 ribuan yang dikontrak selama 1 bulan terhitung sejak 1-31 Mei 2016," katanya.

Dia menambahkan sementara itu khusus wilayah pedalaman dapat dilihat bahwa potensi perekonomian di pedalaman tidak sepadat kota.

"Misalnya saja wilayah kabupaten yang berada di pedalaman seperti Intan Jaya, Nduga, Puncak, Puncak Jaya,Tolikara, yang tidak seintens kegiatan perekonomiannya seperti di daerah-daerah sentra ekonomi," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement