EKBIS.CO, JAKARTA -- Hari Air Dunia diperingati pada 22 Maret setiap tahunnya. Menyambut hal ini, operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta, Palyja menggelar serangkaian acara.
Setelah "Walk for Water" di ajang Hari Bebas Kendaraan akhir pekan kemarin, hari ini Palyja kembali melakukan sejumlah kegiatan.
"Pertama adalah seminar bersama teman-teman blogger. Pada. Acara ini pak Ahok menjadi key note speaker," ujar Meyritha Maryanie, Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja, kepada Republika.co.id.
Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Palyja menggelar aksi simpatik yang dipusatkan di Patung Kuda, kawasan Monas.
"Hal ini menunjukkan bahwa dalam tugasnya Palyja bersama pihak-pihak lain," kata dia.
Yang terakhir adalah aksi bersama Forum Air Jakarta (FAJ) dan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB).
"Di sini juga ada talkshow mengenai water and jobs yang menjadi tema dunia dalam Hari Air Dunia. Ada juga lomba getek bersama komunitas ciliwung bersih," kata dia.
Saat ini Palyja telah melayani lebih dari 3 juta masyarakat Jakarta yang tinggal di wilayah barat Sungai Ciliwung. Dengan kata lain peningkatan populasi yang terlayani mencapai dua kali lipat sejak tahun 1998 yang melayani hanya 1,5 juta orang.
Dari peningkatan jumlah pelanggan tersebut, pertumbuhan pelanggan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat signifikan. Sejak tahun 1998 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilayani telah meningkat lebih dari 8 kali lipat, dari 60 ribu penduduk menjadi lebih dari 500 ribu penduduk.
Sementara jumlah sambungan air bersih Palyja hingga akhir tahun 2015 telah mencapai lebih dari 405 riibu. Angka tersebut juga telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1998 sekitar 200 ribu sambungan. Palyja bertekad untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat Jakarta yang tinggal dalam wilayah pelayanannya.