EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana investor asing di pasar saham domestik sepanjang 2016 ini sebesar Rp 4,94 triliun.
"Jumlah itu bertambah setelah selama pekan keempat Maret tahun ini atau periode 21-24 Maret 2016, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 307 miliar," papar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno dalam siaran pers, Ahad (27/3).
Pada periode itu, kata dia, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan 8,32 persen menjadi Rp 6,59 triliun dari Rp 6,08 triliun di akhir pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 10,48 persen dan rata-rata frekuensi harian turun 11,91 persen.
Sementara itu, ia mengemukakan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode 21-24 Maret 2016 itu mengalami penurunan sekitar 1,20 persen ke posisi 4.827,08 poin jika dibandingkan penutupan pada pekan sebelumnya yang berada di level 4.885,708 poin. "Nilai kapitalisasi pasar BEI sepanjang pekan ini pun ikut berubah menjadi Rp 5.124 triliun dari Rp 5.186 triliun dibandingkan akhir pekan sebelumnya," ujarnya.
Secara terpisah, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa tekanan IHSG pada pekan itu (21-24 Maret 2016) dinilai cukup wajar, salah satu faktor yang membebani yakni harga komoditas minyak mentah dunia yang masih berfluktuasi sehingga memberikan dampak terhadap beebrapa emiten yang berkaitan dengan komoditas.
Selain itu, kata dia, minimnya sentimen positif juga menyembabkan kurangnya pemicu bagi investor untuk aktif melakukan transaksi beli, sehingga diproyeksikan untuk pekan selanjutnya IHSG masih dibayangi tekanan namun mulai terbatas. "Secara teknikal, jika indeks BEI dapat bertahan diatas level batas bawah di 4.821 poin maka IHSG diproyeksikan dapat kembali naik menuju level batas atas ke posisi 4.915 poin," katanya.
Ia mengatakan bahwa level batas atas dapat tercapai jika data perekonomian Indonesia yang sedianya akan dirilis pada awal April 2016 ini ditanggapi positif oleh pelaku pasar saham di dalam negeri. "Inflasi Maret 2016 menjadi salah satu data ekonomi yang dinanti pelaku pasar modal di dalam negeri," katanya.
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Mentah Dinilai Perlu Diantisipasi Pemerintah