EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Asnawi memperkirakan harga daging sapi akan menembus angka Rp 130-140 ribu per kilogram di momen Lebaran 2016.
"Harga daging yang tinggi ini karena menutupi harga daging sapi bagian yang lainnya yang merosot harganya di Lebaran," kata dia dalam diskusi bertema "Kebutuhan Daging Sapi Menjelang Idul Fitri 2016, Mengantisipasi Gejolak Harga, Permasalahan dan Solusi", Rabu (30/3).
Diskusi diselenggarakan Komite Daging Sapi Jakarta Raya bersama ASPIDI dan Asosiasi terkait.
Ia menerangkan, pada Juni 2015 harga beli sapi di pembiakan ada di posisi Rp 37-38 ribu per kilogram (Kg) berat hidup. Setelah disembelih, karkas berada di harga Rp 74-75 ribu per Kg. Sementara hari ini pengusaha mendapati harga beli sapi di feedlot Rp 45-46 ribu di 2016.
Harga karkas saat ini bervariasi. Terakhir pada Maret 2016 harganya Rp 87-89 ribu per Kg. Sedangkan kulit sapi masuk pabrik harganya Rp 10-12 ribu per kg.
Dari pengamatan harga tersebut, ia memperkirakan sapi impor kuartal I dikeluarkan oleh feedloter pada Mei Juni pasca penggemukan. Di awal Ramadhan, fluktuasi harga akan terjadi di mana feedloter akan menjual karkas Rp 97-99 ribu per Kg menjelang Juni.
"Jika masuk jual daging 70 persen, prediksi harga daging akan mencapai Rp 130-140 ribu per Kg," ujarnya.
Melihat situasi tersebut, ia meminta pemerintah siaga menjaga pasokan agar perkiraan tersebut tidak terjadi. Yang lebih penting juga yakni pemerintah memberikan kepastian usaha pada pengusaha dengan tidak menggulirkan kebijakan sapi secara mendadak. "Karena kita usaha persiapannya pun jauh-jauh hari, tidak bisa mendadak," katanya.
Khusus untuk Ramadhan, kebutuhan akan meningkat hingga 30 persen, maka total kebutuhan sebanyak 72.125 ton se-nasional. Sedangkan untuk DKI Jakarta saja, kebutuhan akan meningkat sebanyak 2.340 ton di Ramadhan 2016.
Asisten Deputi Bidang Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Perekonomian Jafi Alzagladi mengamini data soal kebutuhan dan ketersediaan sapi harus dibenahi. Ia berjanji pembenahan tersebut akan dilakukan segera agar semua pemangku kebijakan punya data seragam.