EKBIS.CO, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) harus diikuti dengan perbaikan kualitasnya dengan penyediaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi.
"Penurunan harga BBM harus dijadikan momentum untuk memperbanyak volume BBM dengan oktan yang lebih tinggi. Kadar oktan BBM di Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara lain," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (30/3).
Menurut Tulus, Malaysia saat ini lebih banyak memasok BBM dengan oktan RON 95 atau setara dengan Pertamax Plus di Indonesia. Sementara itu, di Indonesia lebih dari 85 persen BBM yang dipasok adalah jenis Premium yang memiliki kadar oktan RON 88.
"Padahal standar minimal di Eropa saat ini adalah Euro 2, yaitu menggunakan oktan RON 92 atau setara Pertamax di Indonesia. Penggunaan BBM dengan oktan tinggi memiliki dampak dalam mengurangi polusi udara," tuturnya.
Pemerintah akan menurunkan harga BBM sebesar Rp 500 per liter pada 1 April 2016. BBM yang akan mengalami penurunan harga adalah BBM jenis Premium dan Solar. Rencana penurunan harga BBM itu juga diikuti oleh sektor transportasi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan akan menurunkan tarif angkutan umum sebesar tiga persen.