EKBIS.CO, RIYADH -- Arab Saudi berencana menjual aset negara sektor perminyakan untuk mendapatkan dana 2 triliun dolar AS. Hal itu dilakukan juga untuk masuk ke sektor ekonomi non-minyak.
Langkah tersebut diungkapkan wakil putra mahkota Mohammad bin Salman. Hal itu juga berarti Arab Saudi akan menggunakan dana investasi publik untuk membeli aset keuangan dan industri strategis di luar negeri.
Penjualan pertama saham ke investor publik akan dilakukan melalui penawaran umum perdana (IPO) BUMN Saudi Aramco yang diperkirakan paling cepat pada tahun depan. Perusahaan terbesar di dunia seperti Apple dan induk perusahaan Google, Alphabet berpeluang untuk mendapatkan saham tersebut.
"IPO Aramco dan mentransfer sahamnya untuk dana investasi publik akan secara teknis membuat sumber keuangan dari investasi pemerintah Saudi, bukan minyak," ujar Raja Salman seperti dilansir Guardian.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mendiversifikasi investasi. Arab Saudi berencana dalam 20 tahun ke depan, ekonomi negaranya tidak hanya tergantung pada minyak.
Saat ini, Arab Saudi sudah memiliki dana investasi publik atau PIF tetapi jumlahnya kecil dan hanya sekitar 5 persen dari kepemilikan di luar negeri. Juli tahun lalu, Arab Saudi mengeluarkan 1,1 miliar dolar AS untuk kepemilikan 38 persen saham di perusahaan Korea, Posco Engineering dan menandatangani kesepakatan 10 miliar dolar AS dengan Rusia.