EKBIS.CO, SURABAYA -- Pasokan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan tidak hanya mengalir ke rumah tangga, UKM, mall, hotel, industri dan pembangkit listrik. Gas bumi yang dipasok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) juga dinikmati pesantren. Salah satunya adalah Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Surabaya.
Sudah hampir 5 (lima) tahun terakhir, pesantren tersebut memasak untuk sekitar 100 orang santri sehari-hari menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN.
"Kami menjadi pelanggan PGN sudah 5 tahun yang lalu, atau sejak awal 2011," kata Kepala Bidang Sarana Prasaranaa Darul Muttaqin, Luthfi Zamrono, ketika dihubungi, Selasa (5/4).
Luthfi mengungkapkan, gas bumi tersebut digunakan untuk keperluan memasak sehari-hari untuk para santri yang menimba ilmu di pesantren. Menurut dia, menggunakan gas bumi ini memberikan kepastian pasokan 24 jam penuh kapanpun anggota pesantren ingin memasak.
"Karena yang kami layani ada sekitar 100 orang santri, jadi selama proses memasak tidak pernah terjadi hambatan," katanya.
Luthfi menambahkan, setiap bulannya pihaknya hanya mengeluarkan biaya pemakaian gas bumi Rp 750.000. Biaya ini jauh lebih hemat bila dibandingkan menggunakan LPG yang bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta per bulan.
"Sebelumnya kami pakai LPG, tapi ketika beralih ke gas bumi, biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat. Kalau pakai LPG biaya yang kami keluarkan bisa tiga kali lipatnya. Kami juga tidak perlu repot lagi beli isi ulang tabung LPG, gas bumi mengalir dari pipa sampai ke kompor," katanya.
Kepala Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto mengatakan, PGN merupakan satu-satunya badan usaha di Indonesia yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, mall, hotel, restoran, industri, hingga pembangkit listrik serta transportasi.
Irwan mengungkapkan, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah, lebih dari 1.850 pelanggan komersial seperti mal, restoran, dan rumah makan, serta lebih dari 1.529 industri besar dan pembangkit listrik.
"Kami menyalurkan gas bumi melalui pipa-pipa yang tersebar diberbagai daerah. Hingga saat ini pipa gas bumi PGN sepanjang lebih dari 7.000 km. Infrastruktur pipa yang dioperasikan dan dimiliki PGN ini setara 76 persen dari seluruh pipa gas bumi hilir di Indonesia," kata Irwan.