EKBIS.CO, JAKARTA -- PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menargetkan pemisahan (spin off) unit usaha syariah (UUS Bank Jatim) bisa rampung September 2016. BUS Jatim kelak diharapkan bisa mulai beroperasi sebagai bank BUKU II .
Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Su'udi menjelaskan, percepatan rencana spin off dari 2017 ini tidak lepas dari dorongan ulama dan Gubernur Jatim agar Bank Jatim mempunyai anak usaha syariah sendiri. Rencananya, modal awal BUS Bank Jatim sebesar Rp 1 triliun sehingga bisa masuk BUKU II. BUS Bank Jatim di BUKU II nanti akan mengikuti meningikuti induk saat di BUKU II. Bank Jatim baru saja naik ke BUKU III.
''Mengapa kami upayakan BUS Bank Jatim diposisikan di BUKU II agar operasionalnya tidak turun dari induk. Tim persiapan spin off sedang menyiapkan segala sesuatu termasuk jajaran komisaris, direksi juga DPS untuk diajukan ke OJK,'' tutur Su'udi usai paparan Kinerja Kuartal Pertama 2016 Bank Jatim, di Jakarta, Senin (11/4).
Modal terbesar akan dimiliki Bank Jatim, setidaknya 50 persen plus modal dari koperasi karyawan Bank Jatim sekitar Rp 2 miliar. Su'udi mengatakan beberapa pemerintah kota dan kabupaten sudah menyatakan minat untuk ikut menambah modal bakal BUS Bank Jatim.
''Menurut OJK, aset UUS untuk persiapan aset BUS harus Rp 2 triliun. Kalau sudah memadai, OJK akan berikan izin. Kami optimis total aset UUS akan sesuai dengan permintaan regulator,'' kata Su'udi.
Proses kemudian akan disusul RUPS pada Juni mendatang untuk menentukan pengurus dan peresmian spin off. Sehingga saat izin sudah ada, BUS bisa langsung beroperasi.
Dalam persiapan spin off pun sudah ada lima divisi dan satu divisi khusus operasional. Sehingga saat lepas dari induk, embrio BUS ini sudah besar. Organisasi akan dikembangkan sesuai kebutuhan. Untuk sistem TI dan akuntansi, bakal BUS Bank Jatim pun sudah memiliki sistem sendiri sehingga infrastruktur akan tidak terpisah.
Kepala Divisi Unit Usaha Syariah Bank Jatim Avantiono Hadhianto mengatakan sebagai induk, Bank Jatim masih berkomitmen dengan menanamkan modal Rp 510 miliar. Bank Jatim sedang terus melakukan roadshow untuk mengajak pemerintah kota dan kabupaten untuk ikut menambahan modal BUS Bank Jatim hingga Rp 488 miliar.
''Belum ada rencana menawarkan porsi ke pihak lain di luar Jawa Timur. Kami ingin keberadaan BUS bisa memberi dampak signifikan di Jawa Timur,'' kata Avantiono.
Model bisnis BUS Jatim kelak sudah dibuat dalam roadmap dan blueprint. Portofolio BUS Jatim 70-80 persennya akan didistribusikan untuk UMKM dan fokus pada program pengembangan berbasis komunitas. Berbagai kegiatan semasa UUS akan dijalankan pula saat BUS Jatim berdiri.