Selasa 12 Apr 2016 16:13 WIB

Pelemahan Ekonomi Global Berlanjut Ancam Ekspor RI

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Senior Economist Standard Chartered Aldian Taloputra mengatakan, kondisi pelemahan ekonomi global pada tahun ini diprediksi masih terus berlanjut sehingga berdampak terhadap kinerja ekspor Indonesia. Apalagi, dua negara ekonomi terbesar yakni Amerika Serikat dan Cina masih dalam proses pemulihan.

"Sebagian negara maju masih mengalami perlambatan, misalnya saja Eropa cenderung masih flat dan Jepang kemungkinan sedikit membaik," ujar Aldian di Jakarta, Selasa (12/4).

Aldian menjelaskan, dengan situasi ekonomi global yang masih melambat maka permintaan terhadap produk ekspor juga menurun. Apalagi, ekspor industri manufaktur Indonesia juga masih kecil. Menurut Aldian, agar perekonomian Indonesia terus bergerak pemerintah harus mendorong permintaan domestik dan melakukan stimulus melalui pembangunan infrastruktur.

Aldian menambahkan, belanja pemerintah tahun ini cenderung lebih cepat ketimbang 2015 lalu. Namun, penerimaan pajaknya masih lemah dari tahun lalu sehingga tax amnesty penting dilakukan. Selain itu, paket-paket kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah sudah cukup memberikan kepercayaan bagi investasi.

"Nilai rupiah yang stabil bisa membantu confidence untuk belanja investasi, selain itu pemerintah juga harus menjaga daya beli masyarakat," kata Aldian.

Dengan kondisi perekonomian global yang masih melambat, Aldian memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 sebesar 5,2 persen dan inflasi 4,2 persen. Selain itu, menurutnya suku bunga Bank Indonesia tidak akan turun lagi dan nilai rupiah pada 2016 ini diperkirakan mencapai Rp 14 ribu.

Baca juga: Ekonomi Global Belum Pulih Pukul Kinerja Ekspor

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement