EKBIS.CO, MILAN -- Italia pada Rabu (13/4)) menjadi negara Eropa pertama yang mengambil langkah-langkah membantu industri modenya menciptakan kehadiran kuat di Iran pascapencabutan sanksi Barat.
Kedua negara menandatangani perjanjian selama kunjungan dua hari Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dengan delegasi
pemimpin bisnis untuk meningkatkan perdagangan antara Italia dan Iran serta memperkuat kerja sama industri.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Asosiasi Tekstil dan Mode Nasional Sistema Moda Italia (SMI), yang mewakili sebuah sektor dengan pendapatan senilai lebih dari 52 miliar euro dan timpalannya di Iran, Teheran Garment Union (TGU).
Hal ini bertujuan menghilangkan hambatan dan mempermudah perusahaan Italia mendapatkan lisensi TGU yang diperlukan untuk beroperasi di Iran. Beberapa pengamat memperkirakan dari hampir 80 juta warga Republik Islam yang kaya minyak itu lebih dari tiga jutanya merupakan orang kaya yang menjadi pembeli utama dan rutin barang mewah.
"Iran bisa menjadi perluasan pasar yang menarik. Mungkin bernilai sekitar dua persen dari pasar mewah global, setelah
dikembangkan," kata pengamat Exane BNP Paribas Luca Solca.
Renzi didampingi 60 pemimpin bisnis dari berbagai sektor termasuk energi, kereta api dan pertahanan. Mereka menjanjikan miliaran euro melalui sistem kredit dan jaminan dalam upaya yang lebih luas untuk membangun pijakan yang kuat di Iran.
"Iran merupakan pasar dengan peluang besar dan saya yakin perusahaan Italia akan dapat menjangkau mereka," kata ketua SMI Claudio Marenzi.