EKBIS.CO, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua mendorong kabupaten/kota di wilayah setempat untuk mengembangkan peternakan sesuai dengan komoditas unggulan daerah masing-masing. Dengan demikan, mereka tidak perlu lagi mendatangkan ternak dari luar Bumi Cenderawasih.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Petrus Pasereng di Jayapura, Senin (18/4) mengatakan hal ini dilakukan agar kebutuhan ternak di wilayahnya dapat terpenuhi. "Untuk itu, kami mendorong pengembangan peternakan dengan basis lima wilayah adat yaitu La Pago, Mee Pago, Anim Ha, Saireri dan Mamberamo Tami (Mamta)," katanya.
Menurut Pasereng, pengembangan peternakan berbasis wilayah adat ini lebih diprioritaskan kepada pengembangan peternakan yang telah dikembangkan sebelumnya. Misalnya untuk wilayah adat La Pago, peternakan babi menjadi perhatian, begitu juga dengan Mee Pago dan lainnya.
Pengembangan peternakan di Papua merujuk pada lima wilayah adat. Misalnya untuk wilayah adat La Pago fokus pengembangan ternak babi. Untuk wilayah adat lainnya seperti Anim Ha, Mamta dan sebagian di Mee Pago lebih kepada pengembangan ternak besar seperti sapi dan juga ada babi.
Pengembangan peternakan berbasis wilayah adat ini, juga dapat memunculkan potensi-potensi yang selama ini belum digali dengan baik dari masing-masing daerah. "Kami berharap dari pengembangan peternakan berbasis wilayah adat ini dapat memampukan Papua untuk memenuhi kebutuhannya sendiri," katanya lagi.
Dia menambahkan pengembangan peternakan melalui lima wilayah adat ini dapat memberikan pengaruh terhadap kawasan itu sendiri. Sehingga dapat berimbas pada kenaikan pendapatan masyarakat sekitar maupun pembangunan.