EKBIS.CO, JAKARTA - Pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan di Indonesia bagian timur digenjot pemerintah. PT Perusahaan Listrik Negara / PLN (persero) menandatangani Framework Agreement dengan Savills (UK) Limited dan NV VOGT Singapore Pte.Ltd untuk membangun 150 megawatt peak (MWp) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia bagian timur.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati menjelaskan, ruang lingkup kerjasama kali ini adalah pengembangan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, dengan total kapasitas 150 MWp. Pembangunan PLTS ini, jelas Nicke, akan mengoptimalkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik peralatan, perakitan, maupun jasa operasi dan pemeliharaan.
"Konsentrasi kami yakni untuk melakukan peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, dengan mengedepankan pemanfaatan dari energi baru terbarukan, tidak hanya itu kami juga mendorong untuk penggunaan TKDN disegala lini," ujar Nicke Widyawati, melalui siaran pers, Jumat (22/4).
Acara penandatangan kerjasama ini merupakan salah satu rangkaian dari lawatan Presiden RI ke Inggris dimana dalam acara tersebut Juga dilakukan penandatanganan kerjasama Perusahaan Indonesia dan Inggris senilai 19 miliar dolar AS atau sekitar Rp 360 triliun.
Sebelumnya, dalam rangkaian kunjungan Presiden Ke Eropa, PLN juga telah melakukan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan Siemens untuk pengembangan pembangkit listrik Small Mobile Power Plant dengan total kapasitas sekitar 500 MegaWatt (MW) yang akan dibangun tersebar di Indonesia Timur pada Senin (18/4).
Dalam kerjasama tersebut disetujui penggunaan 75 persen komponen Small Mobile Power Plant akan diproduksi dalam negeri di manufaktur lokal, dengan nilai minimal 45 persen dari total investasi.
Selain itu program strategis dalam MoU PLN - Siemens tersebut adalah National Capacity Building, yang mencakup pengembangan manufaktur lokal, pengembangan kemampuan O&M, serta pengembangan SDM.