EKBIS.CO, BANDUNG -- Kualitas Program bantuan pangan (Banpang) beras tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Perum Bulog sesuai penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus ditingkatkan agar banpang beras kian efektif, masif, dan produktif dalam memberikan dampak positif bagi Penerima Bantuan Pangan (PBP). Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menggarisbawahi adanya implikasi banpang beras yang turut mendukung pengendalian inflasi secara nasional dan aspek lainnya, dikarenakan program ini mampu menyentuh langsung ke masyarakat berpendapatan rendah.
"Bantuan pangan beras ini bukan hanya sekedar bantuan, tetapi ini merupakan intervensi pemerintah dalam menjaga inflasi dan juga terkait dengan daya beli. Inflasi kita secara tahunan membaik di 1,71 persen," sebut Arief saat berikan arahan dalam 'Pertemuan Evaluasi Bantuan Pangan Beras Tahun 2024' di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (15/11/2024), dikutip dari keterangan resmi NFA, Sabtu (16/11/2024).
Menurutnya, dengan target inflasi nasional di kisaran angka 2,5 persen plus minus satu, ia optimistis inflasi pangan juga dapat terkendali. "Inflasi volalite food di 0,89 persen, ini angka yang baik. Oleh karena itu, saya mau mengucapkan terima kasih atas praktik baik program ini dan kita akan tutup tahun 2024 ini dengan bantuan pangan di bulan Desember," tambahnya.
Selain terhadap inflasi, program banpang beras juga disebut Badan Pusat Statistik (BPS) turut berandil sebagai salah satu program sosial yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024. Dengan sokongan beras pemerintah sejumlah 10 kilogram (kg) ke masing-masing PBP tiap bulannya, mampu menjadi penyangga ekonomi masyarakat miskin.
Penyediaan berupa beras 10 kg berkualitas baik per bulannya yang dikelola oleh Perum Bulog dapat membantu sepertiga konsumsi beras suatu keluarga miskin. Menurut BPS, pada Maret 2024, rerata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang. Sementara rerata konsumsi beras per kapita dalam sebulan di tahun 2024 adalah 6,50 kg.
Dengan kata lain, rumah tangga miskin dalam sebulan setidaknya membutuhkan beras 31,07 kg. Dengan adanya sokongan beras dari banpang sejumlah 10 kg, maka sepertiga kebutuhan beras dalam sebulan telah terpenuhi.